Kemungkinan besar Anda belum pernah melihatnya
Tikus mol buta sangat jarang pergi ke tanah. Terkadang, anjing dapat menggali liangnya dan Anda akan sangat terkejut menemukan penghuni seperti itu di taman Anda!
Bayangkan saja, 20 tikus mol dapat hidup hanya di satu hektar tanah. Setiap tikus selalu menggali lorong dan pintu keluar yang besar. Mereka biasanya tidak tinggal di tanah yang dibajak, karena mereka menghindari kebisingan dan getaran mesin pertanian, tetapi mereka dapat menetap di kebun. Jadi apabila tikus mol bersarang di kebun Anda, kemungkinan besar Anda akan mengalami gagal panen… dan jangan berharap Anda dapat melihat bunga yang mekar di kebun Anda — karena mereka akan melahap semuanya!
Arsitek secara alami
Bayangkan saja, binatang buas ini menghabiskan hampir seluruh hidupnya di bawah tanah untuk menggali lubang. Mereka hidup secara individu dan setiap tikus tanah menggali tidak hanya satu liang, tetapi seluruh sistem lorong bercabang di bawah tanah. Umumnya, lubang itu terdiri dari dua tingkat; bagian atas sedalam 20 sentimeter; di sini tikus mondok mengumpulkan dan membawa makanannya ke “tempat penyimpanan” di tingkat yang lebih rendah, dengan kedalaman 3-4 meter. Pada musim dingin, rata-rata satu hewan menghasilkan hingga 10 kilogram cadangan makanan. Lubang yang terbentuk setelah penggalian semacam itu disebut 'slepyshiny'.
Hewan dengan Suara Paling Menyeramkan
https://edukasi.okezone.com/read/2022/10/04/624/2680454/hewan-dengan-suara-paling-menyeramkan
JAKARTA - Sama halnya seperti manusia, hewan juga akan bersuara ketika berkomunikasi dengan sesamanya, mencari mangsa, menjaga teritorialnya, atau menarik lawan jenis.
Keanekaragaman jenis suara yang dihasilkan oleh para hewan tersebut justru terdengar menyeramkan di telinga manusia.
Berikut daftar hewan yang memiliki suara paling menyeramkan, dilansir dari berbagai sumber.
Meski memiliki ukuran yang mungil yakni hanya sekitar 4 cm, coqui merupakan katak asal Kosta Rika yang memiliki reputasi suara keras.
Suara yang dihasilkan oleh amfibi nokturnal ini mampu melesat hingga volume 70 desibel atau sekencang suara musik keras yang semakin lama bisa menyebabkan masalah pada telinga.
Tikus mol terbesar
Tikus-tikus mole yang buta, wilayah Laut Hitam, 1837.
Dua spesies tikus mole hidup di Rusia — dengan ukuran lebih besar (berukuran biasa) dan yang raksasa. Kedua spesies ini lebih besar dari kerabatnya: Spalax yang berukuran besar bisa mencapai berat 700 gram, sedangkan Spalax raksasa dapat tumbuh lebih dari 1 kg. Ini 10 kali lebih besar dari bobot rata-rata tikus mole!
Tikus mol besar tersebar luas di Volga Oblast, Kaukasus Utara, dan stepa selatan Rusia. Sementara tikus mole raksasa tidak hanya ditemukan di sana, tetapi di daerah pegunungan Ural, bahkan termasuk tanah permafrost. Beberapa ilmuwan membedakan mereka sebagai spesies terpisah dari Uralian Spalax.
Ketika melihatnya, tampaknya tikus mondok hanya menutup matanya. Namun faktanya, tikus itu tidak memiliki mata sama sekali — meskipun terdapat tempat di mana mata biasa ditempatkan.
Tidak membutuhkan mata, karena ia hidup di bawah tanah sepanjang waktu, memakan akar tanaman. Yang dibutuhkannya untuk hidup hanyalah telinga yang tersembunyi di balik bulu abu-abunya, dan gigi depan yang besar, yang digunakannya untuk menggali dan makan.
Hewan dengan Suara Paling Menyeramkan
https://edukasi.okezone.com/read/2022/10/04/624/2680454/hewan-dengan-suara-paling-menyeramkan
JAKARTA - Sama halnya seperti manusia, hewan juga akan bersuara ketika berkomunikasi dengan sesamanya, mencari mangsa, menjaga teritorialnya, atau menarik lawan jenis.
Keanekaragaman jenis suara yang dihasilkan oleh para hewan tersebut justru terdengar menyeramkan di telinga manusia.
Berikut daftar hewan yang memiliki suara paling menyeramkan, dilansir dari berbagai sumber.
Meski memiliki ukuran yang mungil yakni hanya sekitar 4 cm, coqui merupakan katak asal Kosta Rika yang memiliki reputasi suara keras.
Suara yang dihasilkan oleh amfibi nokturnal ini mampu melesat hingga volume 70 desibel atau sekencang suara musik keras yang semakin lama bisa menyebabkan masalah pada telinga.
Hewan pengerat dari bawah tanah — dengan gigi besar, mata yang berhenti berkembang, dan hasrat untuk terus menggali. Temui fenomena evolusi ini.
Sebagian besar hewan pengerat Spalax, atau ‘slepyshi’ ("orang buta") menghuni Eropa Timur dan Asia. Di Rusia, mereka hidup bahkan di daerah permafrost (tanah yang membeku).
Beberapa dilindungi
Spalax yang lebih besar adalah spesies yang sangat umum. Para penggemar tanaman terus-menerus membasmi mereka dan sering kali gagal. Mereka tidak takut pada apa pun kecuali suara. Sehingga para pembasmi hanya menggunakan perangkat khusus yang dapat mengeluarkan suara dan getaran.
Sementara itu, Spalax raksasa yang ada di alam liar (dan perkebunan) mulai terancam punah — bahkan terdaftar dalam ‘Buku Merah Spesies yang Terancam Punah’.
Tentu saja, Anda tidak boleh menangkap atau mencoba membunuhnya — seperti semua hewan liar, mereka tidak menyukai manusia, dapat menggigit dan menjadi pembawa penyakit berbahaya.
Selain tikus mol raksasa, apa saja binatang unik Rusia yang hampir punah? Simak selengkapnya di sini!
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
JAKARTA - Sama halnya seperti manusia, hewan juga akan bersuara ketika berkomunikasi dengan sesamanya, mencari mangsa, menjaga teritorialnya, atau menarik lawan jenis.
Keanekaragaman jenis suara yang dihasilkan oleh para hewan tersebut justru terdengar menyeramkan di telinga manusia.
Berikut daftar hewan yang memiliki suara paling menyeramkan, dilansir dari berbagai sumber.
Meski memiliki ukuran yang mungil yakni hanya sekitar 4 cm, coqui merupakan katak asal Kosta Rika yang memiliki reputasi suara keras.
Suara yang dihasilkan oleh amfibi nokturnal ini mampu melesat hingga volume 70 desibel atau sekencang suara musik keras yang semakin lama bisa menyebabkan masalah pada telinga.
Memiliki suara yang tak biasa saat menarik perhatian lawan jenisnya. Ketika mereka menggosokkan penis di perutnya, maka akan terdengar suara sekeras kereta bawah tanah, yakni sekitar 100 desibel.
Tapi dikarenakan suara tersebut dipancarkan di bawah air, telinga manusia tak perlu merasa terganggu.
Siapa yang tidak mengenal gajah? Hewan bertubuh besar ini dapat mengeluarkan suara seperti terompet yang bahkan bisa terdengar di jarak 103 desibel atau lima meter jika jarak volume tersebut diukur.
Jangkrik satu ini terkenal dengan suaranya yang keras.
Jangkrik afrika menggunakan organ timpani untuk menghasilkan suara pada volume rata-rata 106,7 desibel.
Jika dibandingkan dengan suara rata-rata, manusia hanya mampu berteriak ke kisaran 60 db.
Raja hutan yang memiliki gigi tajam dan rahang kuat pemakan daging ini, sudah tidak diragukan lagi kengeriannya.
Ia bahkan dapat membuat suara ganas dengan mudah, yaitu 110 desibel. Meski demikian, suara tersebut masih bukan yang paling keras di kerajaan hewan.
Hewan asal Amerika Selatan dan Tengah ini memiliki suara yang lebih keras dari sirine ambulans dan dapat terdengar dari beberapa kilometer jauhnya.
Biasanya, jenis fauna yang satu ini bisa memanjat pohon-pohon yang menjulang tinggi dan akan mengeluarkan suaranya hingga ketinggian 128 desibel.
Biasanya serigala merah akan mengeluarkan suara melengking saat malam hari. Tujuannya adalah untuk mencari jodoh dan menandai teritorialnya.
Sama seperti kucing, lynx akan bersuara satu sama lain dengan tujuan menarik perhatian lawan jenis, yang tak lain dan tak bukan untuk kawin.
Auman cheetah sebagai bentuk komunikasi ibu kepada anak-anaknya. Meski terlihat manis namun suara tersebut terdengar sangat menyeramkan
Suara tertawa yang dikeluarkan oleh oposum ini berguna untuk menarik perhatian lawan jenis.
Selain itu, hewan ini juga akan mengeluarkan suara seperti itu saat dirinya merasa terancam.
Selain parasnya yang menggemaskan, koala rupanya memiliki suara yang unik dan menyeramkan.
Tujuannya adalah untuk berkomunikasi dengan sesamanya, bahkan dari jarak yang jauh.
Belum diketahui pasti mengapa mockingbird sering kali meniru suara dari spesies lain. Dilansir dari allaboutbirds.org, alasan mockingbird meniru suara spesies lain agar spesies tersebut menjauh dari teritorialnya.
Berbeda dengan anjing pada umumnya yang akan mengekspresikan emosi dengan cara menggonggong, anjing basenji justru jarang sekali menggonggong.
Hal ini dikarenakan basenji memiliki laring yang rata, sehingga ia tidak bisa menggonggong.
Basenji hanya akan bersuara sesekali, dan suaranya justru lebih terdengar seperti yodel daripada gonggongan.
Serak Jawa atau yang biasa disebut dengan burung hantu lembung. Umumnya berukuran 34 cm, dan masuk ke dalam spesies burung berukuran besar.
Warnanya yang putih membuat hewan ini mudah dikenali sebagai burung hantu putih. Serak Jawa akan mengeluarkan jeritanya untuk menjaga daerah teritorialnya.
Elk merupakan salah satu mamalia terbesar di Amerika Utara dan Asia Timur. Untuk menarik perhatian lawan jenisnya, mamalia yang masih satu famili dengan rusa ini akan mengeluarkan suara yang terdengar seperti suara jeritan.
Di beberapa alasan lain, hewan ini juga akan menghasilkan bunyi.
Itulah hewan-hewan dengan suara paling menyeramkan. Dari penjelasan tadi, suara dari hewan mana sajakah yang sudah kamu dengar langsung?
phittavas/Getty Images/iStockphoto
Foto kelelawar terbang dengan bulan sebagai latar belakang saja sudah menciptakan kesan menyeramkan.
Nationalgeographic.co.id - Anda mungkin menyadari bahwa berbagai karakter jahat dalam sebuah film biasanya dibuat menyerupai beberapa hewan malam, atau nokturnal. Seiring berjalannya waktu, hewan-hewan tersebut kemudian lekat dengan kesan menyeramkan dan jahat.
Tidak hanya dalam sebuah film, pada perayaan halloween misalnya, atau dalam kesempatan lain yang mengharuskan kita melakukan dekorasi bertema menyeramkan. Hewan-hewan ini akan digunakan sebagai pelengkap kesan menyeramkan.
Baca Juga : Peneliti Mengungkapkan Fungsi Garis Hitam-Putih di Tubuh Zebra
Adrienne Mayor, peneliti asal Standford University mengatakan bahwa karakter nokturnal dan predator pada hewan-hewan tersebut lah yang mencetuskannya.
“Hewan-hewan tersebut hidup dalam kegiatan misterius dalam kegelapan, sehingga mereka tidak terlepas dari takhayul sejak zaman kuno. Ditambah dengan kombinasi warna antara abu-abu gelap, coklat atau hitam yang semakin membangkitkan rasa takut.”
Berikut ini kami coba jabarkan beberapa hewan dan alasan mereka dikaitkan dengan hal yang menyeramkan.
Sebagai salah satu mamalia yang dapat terbang, kelelawar dianggap sebagai makhluk misterius dan berkaitan dengan motif-motif kejahatan pada zaman kuno.
”Mereka menyerupai tikus, tapi dalam bentuk yang aneh, lengkap dengan sayap yang memiliki cakar dan diselimuti jubah gelap ketika mereka sedang menggantung terbalik di pohon,” ucap Mayor.
Thinkstock Ketakutan yang teramat sangat akan hewan laba-laba dan arachnida lainnya disebut arachnofobia.
Ketakutan yang teramat sangat akan hewan laba-laba dan arachnida lainnya disebut arachnofobia.
“Laba-laba biasanya berwarna hitam atau abu-abu, dan bersembunyi pada siang hari. Mereka sering memintal jaring mereka di sudut-sudut gelap dan ditempat-tempat yang ditinggalkan, yang dipercaya sebagai tempat hantu berada. Laba-laba juga ditakuti karena gigitan beracun milik mereka,”
Markus Varesvuo Burung hantu abu-abu (Strix nebulosa).
Burung hantu abu-abu (Strix nebulosa).
“Pada zaman Romawi Kuno dan abad pertengahan Eropa, pernah dikatakan bahwa para penyihir berubah menjadi burung hantu dan terbang pada malam hari. Jika burung hantu sedang memekik, itu adalah suatu pertanda kiamat."
Mayor juga mengatakan bahwa kematian Julius Caesar dan Kaisar Augustus diramalkan oleh suara burung hantu. Masyarakat Roma kemudian memaku mayat burung hantu di depan pintu mereka. Hal ini dilakukan karena dipercaya dapat mencegah hal-hal buruk terjadi. Keyakinan itu bahkan berlangsung pada abad ke-19 di Inggris.
Thinkstock Kucing Hitam.
“Para kucing, terutama yang berwarna gelap seperti malam, dipercaya sebagai sahabat para penyihir selama pertengahan abad di Eropa. Beberapa orang bahkan percaya bahwa penyihir akan dilahirkan kembali sebagai seekor kucing hitam,”
Joel Sartore/National Geographic Photo Ark Katak Burgett's di Kebun Binatang Atlanta. Dikenal juga dengan sebutan katak kudanil, spesies terse
Joel Sartore/National Geographic Photo Ark
Katak Burgett's di Kebun Binatang Atlanta. Dikenal juga dengan sebutan katak kudanil, spesies terse
“Katak tidak hanya dianggap sebagai makhluk yang tidak menarik karena kulit berkutil mereka, tetapi sama seperti laba-laba, tubuh mereka diketahui mengandung racun."
Tidak hanya itu, orang-orang Yunani dan Roma Kuno percaya bahwa kodok memiliki dua hati. Satu hati penuh dengan racun mematikan dan lainnya mengandung penawar racun tersebut. Hal ini kemudian membuat kodok sering digunakan dalam mantra dan ilmu sihir sejah zaman dahulu mulai dari Abad pertengahan dan setelahnya di Eropa.
“Kodok merupakan bahan umum dalam resep beberapa ramuan racun yang melibatkan ilmu hitam dan ritual setan yang ditemukan pada abad ke-17 di Prancis. Hal ini menyebabkan kodok masih memiliki reputasi yang buruk hingga saat ini.”
Gideon Knight Seekor burung gagak bertengger di pohon.
Seekor burung gagak bertengger di pohon.
“Memiliki warna bulu hitam mengilap, mata seperti manik-manik, dan kebiasaan memakan bangkai, tidak heran sejak dahulu gagak dikaitkan dengan ilmu sihir dan kegelapan.”
“Pada zaman dahulu, tikus dikenal menempati tempat-tempat yang ditinggalkan, kotor, atau tempat-tempat bobrok yang diyakini berhantu. Nokturnal dan penuh rahasia, tikus menjadi hewan yang ditakutin sejak zaman kuno karena berhubungan dengan epidemi dan wabah penyakit.”
Cerita rakyat modern menunjukkan bahwa terdapat hewan yang menakutkan, yang sangat ditakuti oleh orang Romawi Kuno dan pada pertengahan Italia. Hewan ini disebut dengan nama Strix.
Baca Juga : Aneh, Paus Bungkuk Ditemukan Terdampar di Dalam Hutan Amazon
Ovid dan beberapa penulis kuno lainnya menggambarkan Strix sebagai burung malam yang rakus, memiliki kepala yang besar dan bermata besar, serta cakar setan yang bengkok.
Adalah pertanda buruk bila mendengar jeritan seekor Strix pada tengah malam. The Strix juga dikatakan menyerang manusia yang berani keluar dari rumah pada malam hari seorang diri, terutama anak-anak.
Pada dasarnya Strix adalah bentuk ciptaan masyarakat Romawi Kuno yang bersumber dari suara dan sosok misterius burung hantu.
Varuna, Dewa Langit dan Lautan yang 'Ambigu' dalam Tradisi Hindu Kuno
Memiliki nama latin Mesopelagic, ikan Viper ini dapat ditemukan dikedalaman 80-1600 meter, merupakan ikan dengan tampang super kejam (mulut lebar dan gigi tajam). Seperti kebanyakan ikan dari lautan dalam, ikan ini tidak memiliki warna kulit tembus pandang dan organnya menyala karena proses yang disebut bioluminescent.
Selain itu ikan Viper memiliki mata yang besar untuk mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin di dalam kondisi yang minim cahaya atau bahkan tanpa cahaya sama sekali. Mulutnya yang lebar dalam menelan utuh ikan yang bahkan lebih besar dari badannya, hal ini dimungkinkan karena perutnya bersifat elastis sehingga dapat mengembang.
Hanya sedikit dari ikan ini yang pernah ditemukan. Bentuknya benar-benar aneh. Dengan moncong dan rahang yang seperti ditarik, mereka tampak seperti monster goblin.
Menyeramkan, ya? Untunglah mereka tidak sering ditemukan di permukaan.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6?. Caranya bisa dibaca di sini